Washington (AFP) – Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat mengabaikan keputusan sekutu utamanya di Teluk Arab Saudi untuk menolak kursi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan mengatakan Washington akan terus bekerja dengan Riyadh.
“Itu keputusan yang harus mereka buat, tentu saja,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki, ketika ditanya tentang reaksi AS terhadap langkah tersebut.
Arab Saudi menolak kursi di Dewan Keamanan PBB dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Jumat, menuduh badan internasional “standar ganda” dan gagal bertindak melawan rezim Suriah.
Setidaknya satu analis mengatakan penghinaan itu juga mencerminkan kekecewaan Riyadh dengan pembukaan diplomatik antara sekutu Washington dan musuh bebuyutan Iran, yang dituduhnya ikut campur di negara-negara regional.
“Jelas kami pikir Dewan Keamanan PBB memiliki peran penting yang dapat mereka mainkan dalam berbagai masalah, dan ada bukti hanya dari enam minggu yang lalu,” katanya, menunjuk pada resolusi PBB baru-baru ini untuk melucuti Suriah dari senjata kimianya.
“Saya mengerti negara yang berbeda akan memiliki tanggapan yang berbeda, tetapi kami akan terus bekerja dengan mereka dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama kami.” Hanya beberapa minggu yang lalu, Amerika Serikat juga menggertakkan giginya karena frustrasi atas kebuntuan di Dewan Keamanan PBB atas Suriah.
Tetapi pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov membuka kesepakatan untuk mengekang senjata kimia Suriah, meskipun perbedaan besar masih tetap ada mengenai bagaimana mengakhiri perang saudara.