Uni Eropa mengusulkan aliansi baru pasca-Trump dengan AS dalam menghadapi ancaman China, lapor Financial Times

BRUSSELS (Reuters) – Uni Eropa berusaha untuk membentuk aliansi baru dengan Amerika Serikat untuk mengubur ketegangan era Trump dan memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh China, Financial Times melaporkan pada hari Minggu (29 November), mengutip rancangan rencana.

Rencana tersebut mengusulkan pembangunan kembali hubungan dengan front umum mengenai isu-isu mulai dari regulasi digital hingga penanganan pandemi Covid-19, kata Financial Times.

Hubungan antara Amerika Serikat dan Eropa telah tegang di bawah Presiden Donald Trump. Uni Eropa dan sebagian besar negara blok itu telah mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden.

“Sebagai masyarakat demokratis terbuka dan ekonomi pasar, Uni Eropa dan AS menyetujui tantangan strategis yang disajikan oleh ketegasan internasional China yang berkembang, bahkan jika kita tidak selalu sepakat tentang cara terbaik untuk mengatasi hal ini,” Financial Times mengutip rancangan rencana tersebut.

Rencana itu, yang akan diajukan untuk disahkan oleh para pemimpin nasional pada pertemuan pada 10-11 Desember, mengusulkan peluncuran agenda transatlantik baru dalam pertemuan puncak UE-AS pada paruh pertama tahun 2021, tambah surat kabar itu.

Sebelumnya pada bulan November, Uni Eropa memberlakukan tarif hingga US $ 4 miliar (S $ 5 miliar) impor AS sebagai pembalasan atas subsidi AS untuk Boeing tetapi mengatakan pihaknya berharap peningkatan hubungan perdagangan di bawah Biden.

Kepala perdagangan UE Valdis Dombrovskis sebelumnya mengatakan Komisi Eropa, yang mengoordinasikan kebijakan perdagangan untuk 27 negara anggota UE, telah melakukan beberapa kontak informal dengan tim Biden.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *