JAKARTA (Xinhua) – UNESCO telah mendeklarasikan danau alami Kaldera Toba di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, sebagai geopark global, kata Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rabu (8 Juli).
“Melalui deklarasi ini, Indonesia dapat mengembangkan Kaldera Toba melalui Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network, terutama mengenai pemberdayaan masyarakat lokal,” Arrmanatha Nasir, duta besar Indonesia untuk Prancis dan merangkap Andorra, Monako dan Unesco, mengatakan setelah deklarasi.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan Unesco tentang potensi geologi Kaldera Toba untuk mempertahankan kehidupan masyarakat setempat melalui budaya, tradisi, dan keanekaragaman hayati yang kaya.
Daerah di mana Kaldera Toba berada adalah rumah bagi masyarakat adat Batak, menurut Earth Observatory of Singapore.
Deklarasi tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di provinsi tersebut.
Kaldera Toba pertama kali mengajukan permohonan menjadi Global Geopark pada tahun 2014 – sebelum pembentukan Unesco Global Geoparks – tetapi aplikasi tersebut ditolak.
Kaldera Toba terkenal dengan perubahan iklim, letusan supervolcanic yang terjadi sekitar 73.000 tahun yang lalu, menurut Earth Observatory of Singapore.
Ini berisi danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba, yang merupakan salah satu dari banyak tempat wisata populer di Indonesia.
Selain Kaldera Toba, Indonesia memiliki empat situs Unesco Global Geopark lainnya, yaitu, Gunung Batur di Bali, geopark Ciletuh di Jawa Barat, geopark Gunung Sewu yang meliputi Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.