Teheran (AFP) – Iran mengatakan pada Rabu (8 Juli) bahwa kematiannya akibat virus corona baru telah melampaui 12.000, dengan pihak berwenang mempertimbangkan untuk menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan di Teheran untuk menahan kebangkitan penyakit itu.
Itu terjadi sehari setelah republik Islam itu melaporkan jumlah kematian satu hari tertinggi 200 dari penyakit Covid-19.
Iran telah berjuang melawan wabah virus paling mematikan di Timur Tengah sejak akhir Februari.
Juru bicara kementerian kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan bahwa 153 kematian lainnya telah tercatat selama 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 12.084.
Dia mengatakan total kasus telah meningkat menjadi 248.379 dengan 2.691 lebih banyak orang dites positif.
Sembilan dari 31 provinsi Iran sekarang diklasifikasikan sebagai “merah”, kategori tertinggi dalam penskalaan risiko virus di negara itu.
10 lainnya waspada termasuk ibukota Teheran dan provinsi sekitarnya, Lari menambahkan.
“Teheran menghadapi situasi yang sangat rapuh,” kata Alireza Zali, kepala gugus tugas virus kota.
“Jumlah infeksi, kematian dan rawat inap telah meningkat tajam dalam 10 hari terakhir,” katanya seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.