KYIV, UKRAINA (AFP) – Menteri Dalam Negeri Ukraina mengatakan pada Kamis (9 Juni) tidak ada risiko segera Rusia berbaris di Kyiv, lebih dari 100 hari setelah Rusia menginvasi, tetapi ibu kota tidak akan lengah.
“Tidak ada bahaya serangan terhadap Kyiv hari ini,” kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky.
“Tidak ada konsentrasi pasukan di dekat perbatasan Belarusia, tetapi kami memahami bahwa skenario apa pun mungkin terjadi besok,” katanya kepada AFP, mengenakan sweter militer hitam, bendera Ukraina di lengan kanannya.
“Oleh karena itu, pelatihan serius sedang berlangsung – persiapan garis pertahanan, pelatihan pasukan yang akan tetap tinggal” di Kyiv dan di sekitar kota.
Menteri itu juga mengatakan serangan udara Rusia bisa menghantam kapan saja.
“Setiap tempat di Ukraina dapat menjadi sasaran serangan roket, termasuk Kyiv,” katanya.
Target bahkan dapat mencakup “kuartal pemerintah” dan “pusat bersejarah” ibukota, tambahnya.
Pasukan Rusia mengarahkan pandangan mereka ke Kyiv ketika mereka pindah ke Ukraina pada akhir Februari, dengan cepat mengambil alih kendali atas beberapa kota di sekitar kota.
Tetapi pasukan penyerang mundur dari pinggiran kota itu sebulan kemudian, meninggalkan jejak kematian di belakang mereka, dan sejak itu fokus pada upaya untuk mendapatkan tanah di timur dan selatan negara itu.